Sadar tidak sadar, sekarang sudah semakin menghampiri fase dewasa. Meskipun sekarang masih berada dalam remaja akhir tapi angan-angan kedepan belum terlalu terealisasikan. Itulah waktu dan itulah manusia yang mesti paham akan masa yang akan dicapai kedepan. Tentunya harapan akan menjadi kegelisahan ketika tak tercapai dan alhasil akan membuat kita frustasi dengan dunia yang kelabu ini.
Memang benar ketika orang tua bercerita akan perjuangannya bisa sukses di masa muda, sangatlah benar dan pasti akan kita rasakan. Di lain sisi, ada saja halangan atau hambatan yang menjadi tembok dalam pencapaian sukses itu. Hakikatnya sebagai bagian dari mencapai misi maka Tuhan meramunya dengan tantangan bahkan sangat menantang. Tapi maksudnya harus diterjemahkan dalam arti sungguh-sungguh dan ikhlas.
Harapan yang tidak terealisasi akan menjadi masalah, yakni tidak sesuainya antara harapan dan kenyataan. Sudah umum pernyataan akan adanya masalah itu, tentunya yang terpenting ialah pemecahan masalah tersebut. Terkadang banyak sekali orang yang tergiur dengan dunia ini dan akhirnya menjadi buta dan terbentur akan zaman.
Tampa disadari pun, sekarang aku menginjak semester empat. Banyak sekali harapan yang ingin kucapai dalam kurung waktu 6 bulan. Seperti uraian kalimat sebelumnya "Banyak sekali harapan", dan kali ini akan kujabarkan meskipun kelak akan ada tambahan seiring berjalannya waktu.
Berikut beberapa harapan dan target di semester empat kedepan, silahkan disimak :
1. Paham 30 buku disiplin ilmu
Naik semester tentunya naik pengetahuan juga. Kedepan banyak sekali yang ingin kukaji terkait disiplin jurusanku. Meskipun tidak memiliki uang banyak untuk membeli buku, itu semua bisa di akali dengan rutinitas berkunjung ke perpustakaan. Yang paling terpenting adalah fokus dipembahasan Bakteriologi, karena semester lalu masih kurang paham dengan materi itu. Kebetulan sekarang aku lagi suka-sukanya dunia Toksikologi jadi harapannya bisa fasih seputar itu.
Banyak baca banyak tahu tentunya. Kalimat tersebut sangatlah benar dan patut dilakukan, apalagi mahasiswa yang tengah berjuang memperjelas kodratnya sebagai pelajar yang terdidik. Membaca 30 buku bukanlah suatu hal yang mustahil bagi kita, tergantung usaha memanage waktu dan ikhtiar yang baik.
2. Punya penghasilan sendiri
Aku terbiasa mendengar kata "Mappacappu" dalam lingkungan bugis. Arti yang paling umum adalah menghabiskan dan tampa menghasilkan lalu hanya menyusahkan orang lain tampa bekerja sedikit pun. Tentunya aku tidak mau disebut seperti itu terus-menerus. Memang sih, mahasisaw identik dengan istilah seperti diatas karena masih kekanak-kanakan.
Kedepan sebagai harapan dan target besar ialah punya usaha sendiri meski bentuknya masih kecil-kecilan. Sekarang hanya sebagai harapan tapi besok akan menjadi target yang jelas. Mau dikata bijak yah tidak, tapi inilah aku yang harus segera dewasa secara kepribadian.
3. Hapal 1 Jus
Apalah arti manusia jika semakin jauh dengan penciptanya. Ketika berpundah dari kehidupan yang lain tapi tidak punya apa-apa sangatlah tidak baik dan kerugian terbesar. Makanya targetkan bisa hapal 1 jus kitabullah sebagai manusia yang baik dan menghargai sang pencipta.
Memang sangat susah jika tak terbiasa melakukannya, tapi semua itu tergantung lagi dari motivasi dan kemampuan kita mengatur waktu. Mengurangi hal-hal yang kurang bermanfaat dan mengutamakan hapalan memanglah sangat bijak untuk saat ini dan nantinya. Ini harapan terbesar dan kelak menjadi capaian terbesar dalam hidupku.
4. Aktif Mengisi blog
Dunia yang baru saja ku kenal adalah bermain blog. Memiliki motivasi untuk bercerita akan dunia ini adalah hal yang langkah karena kebanyakan orang hanya akan menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele dan membuang waktu saja. Namun aku mendapatkan gold tersendiri ketika bergelut dengan dunia ini dimana interaksi sosial semakin baik dan jangkauan kerabat semakin luas.
Selain itu dengan mengisi blog secara rutin akan melatih harapan kelima ku. Tak pernah hilang dari memoriku ketika membaca buku dari Felix tentang Habbits. Dalam bukunya dijelaskan bahwa pemain basket sangat mudah memasukkan bola ke ring karena kebiasaan dan semua itu dilakukan 250.000 kali hingga mampu mencapai keahlian tersebut.
Jadi kesimpulannya adalah mecoba menulis artikel sebanyak 250.000 agar menjadi ahli dalam menulis (penulis). Untuk itu harus semangat dan jangan lupa berdoa.
5. Mulai Membuat Buku
Telah banyak masukan dari teman-teman untuk membuat buku. Entah kenapa mereka berpikir seperti itu padahal tulisanku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang lainnya. yah kalimat pesimis itu hanya membuat kita berada dalam lantai terbawah. Kalau dipikir-pikir dirikulah manusia yang ambisius akan sesuatu hal. Menulis memang susah dan kuyakini tak ada tulisan yang paling sempurna.
Percaya akan kemustahilan kalau tulisanku kelak akan diperhitungkan khalayak meski sekarang masih disepelekan akan menjadi semangat tersendiri. Tidak usah pusing dengan penilaian orang terhadap tulisan kita nantinya, toh ini karyaku dan bisa saja karena kritikan mereka kita bisa berada diatas mereka semua.
6. Mendapat IP 4.00 yang Layak
Banyak orang berkata " Nyari nilai itu mudah, hanya perlu belajar dan deketin Dosenmu",nyatanya hal itu adalah penjilat. Aku tak ingin terjebak dengan kata deketin itu, karena sesungguhnya nilai didapat sesuai dengan kemampuan kita. Berbeda dengan semester lalu ketika nilaiku anjlok yang membuatku kembali intropeksi diri bahwa ada yang salah dengan diriku ini, apalagi kepribadianku.
Itulah yang membuat diriku termotivasi untuk memperbaiki dengan niat IP 4.00 . Bukan sesuatu yang mustahil karena banyak orang mendapatkan angka itu padahal kesehariannya sama seperti kita. Namun setelah ku analisa ternata mereka mengoptimalkan waktu belajarnya secara sistematis. Itu yang patut ditiru, apalagi akhir-akhir ini diriku mulai terbiasa dengan begadang. Pokoknya begadang harus dimanfaatkan untuk belajar terus-menerus.
Demikian yah beberapa harapan yang kujadikan target untuk semester mendatang. Tak ada manusia Superman, tapi bertingkah Superman itu bisa. se yu !